Senin, 13 April 2020

INTEGRASI SOSIAL

Kesetiakawanan Jadi Jembatan Bangun Integrasi Sosial

Pengertian Integrasi Sosial

Integrasi sosial menunjukkan keadaan masyarakat yang saling berhubungan. Terdiri atas dua suku kata yaitu “integrasi” dan “sosial”. Integrasi sendiri menurut KBBI merupakan pembauran sesuatu hingga menjadi kesatuan yang utuh. Nah, kalau kata sosial disini mengindikasikan bahwa proses integrasi tersebut terjadi dalam masyarakat ataupun sebuah kelompok yang sifatnya lebih luas.
Dalam integrasi sosial terdapat proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda di masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma.
Pada dasarnya setiap individu maupun kelompok dalam masyarakat itu berusaha melakukan integrasi. Hal ini bisa digambarkan dalam situasi kegiatan outbond. Dalam games di outbond biasanya membutuhkan kekompakan antar anggotanya, padahal setiap anggota kelompok outbond memiliki karakter masing-masing. Sehingga dengan kondisi yang demikian akan membuat peserta outbond saling berintegrasi.
Begitu juga dalam kehidupan masyarakat. Agar tetap hidup dan berinteraksi dengan sesama, setiap individu akan berusaha membaur dan menyesuaikan kondisi sosial masyarakat. Ini naluri alamiah dari setiap individu manusia, bahwa setiap individu memiliki kecenderungan untuk berintegrasi.
Kecenderungan untuk berintegrasi akan mendapat pengecualian ketika dikaitkan dengan masalah sosial seperti konflik maupun kekerasan. Naluri untuk berintegrasi manusia rusak akibat adanya konflik dan kekerasan. Dampaknya dari setiap kubu memilih untuk saling menghindar dan mengurangi kontak sosial.
Oleh karena itu sangat perlu dilakukan upaya integrasi sosial untuk membantu memperbaiki serta mengembalikan persatuan dan harmoni sosial. Mengingat integrasi merupakan sebuah proses, jika proses yang ditujukan untuk menciptakan integrasi sosial berhasil maka dapat dikatakan masyarakat terintegrasi dengan baik.

Syarat Terbentunya Integrasi Sosial


William F. Ogburn dan M. Nimkoff mengemukakan bahwa terdapat syarat yang harus dipenuhi agar integrasi dalam masyarakat berhasil diciptakan.
  1. Anggota masyarakat sadar bahwa mereka telah berhasil saling memenuhi kebutuhan mereka. Kebutuhan yang terpenuhi tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakat berusaha saling menjaga keterikatan satu sama lain.
  2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan serta dijadikan pedoman dalam berinteraksi.
  3. Norma dan nilai sosial tersebut berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

Proses Terwujudnya Integrasi Sosial

Dalam proses penanganan pasca konflik dan kekerasan, integrasi sosial merupakan hasil akhir dari penyelesaian konflik dan kekerasan. Proses terwujudnya integrasi sosial dicapai melalui empat fase atau tahapan, yaitu akomodasi, kerjasama, koordinasi, asimilasi.
  1. Konflik menuju akomodasi
    Pada awalnya konflik dan kekerasan muncul sebagai akibat perbedaan dalam masyarakat. Konflik dan kekerasan kemudian diredam dan diselesaikan dengan cara melakukan akomodasi yang disesuaikan dengan cara melakukan akomodasi yang disesuaikan dengan sumber/akar konflik.
  2. Akomodasi menuju kerja sama
    Pada tahap akomodasi telah tercapai kompromi dan penyelesaian masalah. Akomodasi mencerminkan upaya kerja sama untuk menyelesaikan masalah, baik internal (antarpihak yang terlibat konflik) maupun eksternal (melibatkan pihak lain untuk melakukan akomodasi). Kerja sama terbentuk karena adanya kesadaran bersama dengan membuat kesepakatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  3. Kerja sama menuju koordinasi
    Adanya kesadaran dalam kerja sama dapat menumbuhkan koordinasi. Pelaksanaan koordinasi hendaknya mengedepankan kerja sama yang telah tercipta supaya terarah dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pada tahap ini, baik antarpihak yang terlibat konflik maupun pihak ketiga yang membantu penyelesaian konflik sadar melakukan proses integrasi.
  4. Koordinasi menuju asimilasi
    Proses asimilasi merupakan proses mengurangi perbedaan antarindividu atau kelompok untuk memperkuat kesatuan dan memperhatikan kepentingan ataupun tujuan bersama (Syarbani, 2013:30). Terkait proses integrasi pascakonflik, asimilasi terjadi melalui dua tahapan. Pertama, adanya perubahan nilai budaya pada tiap-tiap kelompok. Kedua, terjadi penerimaan cara hidup yang baru.

Sifat Integrasi

Menurut Paulus Wirutomo (2012:35-44), integrasi sosial memiliki tiga sifat yaitu sebagai berikut:
  1. Integrasi normatif, yaitu integrasi yang terbentuk karena terdapat kesepakatan nilai, norma, cita-cita bersama, dan rasa solidaritas antaranggota masyarakat.
  2. Integrasi fungsional, yaitu integrasi yang terbentuk karena adanya ketergantungan antarkelompok masyarakat. Masyarakat dipersatukan oleh adanya kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi melalui interaksi antarkelompok masyarakat.
  3. Integrasi koersif, yaitu integrasi yang terbentuk karena adanya paksaan dari pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dengan menggunakan lembaga sosial. Seperti menggunakan aparatur negara untuk meredam konflik demi menciptakan gencatan senjata. Adapun makna dari pemaksaan memiliki 3 sifat berikut ini.
    a) Legitimate, pemaksaan yang didukung oleh masyarakat
    b) Legal, pemaksaan yang disahkan oleh hukum
    c) Naked power, pemaksaan secara tidak resmi

Faktor pendorong Integrasi Sosial

Upaya menciptakan integrasi sosial pascakonflik dan kekerasan membutuhkan waktu cukup lama. Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor pendorong terciptanya integrasi sosial. Adapun faktornya sebagai berikut (Setiadi, 2015:395).
  1. Besar kecilnya kelompok, Konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat dengan jumlah anggota sedikit cenderung lebih mudah mencapati integrasi sosial daripada kelompok masyarakat yang memiliki banyak anggota. Kelompok masyarakat yang anggotanya sedikit memiliki tingkat kemajemukan yang rendah sehingga mudah melakukan integrasi, begitu juga sebaliknya.
  2. Homogenitas kelompok, kemiripan atau kesamaan antaranggota dalam suatu kelompok masyarakat baik kepribadian, ciri, maupun adat istiadat. Dalam masyarakat yang memiliki tingkat homogenitas tinggi, integrasi sosial semakin mudah dicapai. begitu juga sebaliknya.
  3. Aktivitas komunikasi, Proses komunikasi akan sangat mempengaruhi proses integrasi sosial. Ketika komunikasi antar kelompok masih dapat dijalin dan berjalan efektif, proses integrasi sosial semakin mudah. Begitu juga sebaliknya.
  4. Mobilitas geografis, Mobilitas geografis atau migrasi merupakan perpindahan seseorang atau sekelompok orang dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Tingkat mobilitas masyarakat bisa juga mempengaruhi proses integrasi sosial. Seperti orang yang sering bepergian mungkin karena pekerjaan atau karena memang sedang travelling akan bisa menambah lama proses integrasi sosial.

Pihak Yang terlibat dalam Proses Integrasi Sosial

Sebenarnya proses integrasi dapat dilakukan oleh pihak yang berkonflik itu sendiri atau melibatkan pihak lain. Pihak-pihak yang terlibat ini disebut sebagai pemangku kepentingan (stakeholder). Stakeholder merupakan pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan atau program pembangunan dan pihak yang nantinya berfungsi sebagai mediator, edukator, fasilitator, atau dinamisator.
  1. Pihak dari dalam, pihak yang berasal dari komunitas yang mengalami konflik dan kekerasan. Biasanya sih mereka merupakan pemimpin yang dihormati dan dipercaya oleh masyarakat, baik yang bersifat formal maupun non formal.
  2. Pihak dari luar, pihak yang tidak terlibat konflik. Pihak ini dianggap netral dan diharapkan mampu membantu kelompok yang bertikai dalam melihat masalah dengan sudut pandang yang berbeda serta menemukan solusi guna mewujudkan integrasi.
    a) POLRI dan Militer
    b) LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
Itu dulu ya untuk saat ini, untuk materi reintegrasi akan menyusul secepatnya. Semoga nyaman membacanya, dan bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu membaca dan merdeka untuk belajar.
Sumber : Sosiologi, Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Kun Maryati dan Juju Suryawati, Esis.

Untuk memahami materi dapat melalui video dibawah ini:


Untuk menambah referensi dalam kehidupan sehari-hari dapat menambahnya dibawah ini:
Bahan Bacaan tentang Integrasi sosial

Diskusikan bacaan diatas sesuai dengan materi yang ada diatas dalam kolom komentar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembatik 2024

Vlog Utama Sahabat Pembatik DIY 2024

INOVASI PEMBELAJARAN DIGITAL "GENDIS LADY" SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Dalam rangka memenuhi tugas pembatik level...