Selasa, 31 Maret 2020

Cuitan Guru WFH

        Kegiatan daring tatap muka menggunakan zoom

Menurut edaran gubernur dan edaran kepala dinas Dikpora DIY makan guru bisa melakukan pembelajaran jarak jauh dengan online. 
Hal itu tidak mudah untuk dilakukan  karena kapasitas guru memahami IT yang berbeda-beda. Guru dipaksa untuk sebisa nya dalam menggunakan Teknologi. 
Ada yang menggunakan  What app dan, email untuk mengirimkan tugas. 
Sebisa nya guru dalam pembelajaran daring ini dilakukan tanpa persiapan yang matang karena kondisi yang darurat. 

Kemudian untuk pembelajaran yang daring dari rumah juga bisa dilaksanakan karena dasar edaran nya bahwa guru dan siswa dapat melakukan learn from home. 

Apa yang terjadi di rumah? 
Berikut ada beberapa catatan khusus Guru yang Work From Home:
1. Ketika pagi - pagi dapat belanja di pasar untuk mencukupi kebutuhan keluarga terutama sayur karena tidak diburu yang namanya finger. 
2. Guru dapat memasak lebih fresh sehingga dapat sarapan bersama keluarga karena biasanya memasaknya malam hari dimakan pagi hari. 
3. Guru juga dapat mengasuh dan mengajak putra putrinya dirumah dengan santai sambil memantau keaktifan siswanya dalam daring
4. Pada waktu kegiatan tatap muka bagi yang punya anak balita pasti akan ada iklan seperti: ibu.. Mau makan, ibu.. Baju kotor, ibu.. Ambilkan mainan... Iklan ini yang harus dipahami oleh semuanya... 
5. Rumah yang biasanya berantakan pada waktu pulang sekolah menjadi tidak lagi karena sebentar-bentar pasti akan dirapikan. 
6. Guru juga tidak usah untuk persiapan pakai baju seragam dinas.. Asal rapi dan sopan ketika daring tatap muka berlangsung dilakukan.. Setelah itu bisa memakai daster lagi... Itu yang paling disenangi oleh ibu-ibu

Mungkin itu sedikit yang bisa penulis sampaikan di awal bulan April masa tanggal darurat covid 19.

Senin, 30 Maret 2020

Kerennya anak Saba

Penyebaran Covid 19 yang semakin hari semakin banyak dan menyebar ke semua wilayah membuat pembelajarn online diperpanjang sampai tanggal 14 April 2020. Entahlah apa yang anak saba pikirkan. mungkin sudah mulai bosan dengan tugas yang diberikan oleh guru sampai tanggal 14 April 2020. Guru juga sudah mulai bosan dengan kegiatan membuat tugas dan mengoreksi tugas-tugasnya.

Semua bosan dengan keadaan saat ini..

Kembali ke masa dimana sebelum terjadi kondisi seperti ini. Belajar sosiologi menurut semua orang membosankan karena berbau teori dan bacaan. Disini peran guru harus mengubah paradigma tersebut bahwa belajar sosiologi itu sangat menyenangkan. Untu menarik minat belajar maka  anak saba khususnya anak IPS yang sudah dibekali dengan berbagai aplikasi google classroom, Quizziz, padlet, lino, zoom  dan webbex tidak asing bagi mereka untuk melaksanakan kegiatan KBM online. Mereka lebih siap untuk melaksanakan ini.

Ketika hanya diberikan link anak Saba  sudah paham dan cepat mempelajarinya.

Tanpa mereka sadari apa yang sudah diberikan akan bermanfaat pada kondisi saat ini. Guru juga tidak kesulitan membuat pembelajaran secara online agar anak saba tidak bosan menghadapi tugasnya.
Menurut saya bahwa kalian adalah memang anak millenial yang sekali diminta yang berbau IT langsung  melaksanakan

Kalian memang keren.....jangan putus asa buat belajar sesuatu yang baru.


Mengajak dan menyebarkan virus kebaikan untuk anak Saba dalam merdeka  belajar, merdeka dalam menuntut ilmu dan merdeka mencapai cita dan cintanya.


Jumat, 27 Maret 2020

Catatan seorang guru yang kangen mengajar di kelas.

Ini adalah pengalaman pribadi ketika mengajar sebelum semua siswa dirumahkan semua. 
Ketika semua kelas saya minta untuk tunjuk jari menanyakan siapa yang pingin libur dirumah. Semua menunjukkan jari. Semua takut dengan adanya virus covid 19.
Semua siswa ingin dirumah dengan berbagai alasan. 
Ya.. Itu mungkin salah satu alasan untuk mencegah penyebarannya. 
Ok.. Setelah ada pengumuman bahwa semua siswa harus libur. Hari pertama senang, hari kedua masih senang, hari ke tiga sudah malas dirumah, hari keempat dan seterusnya mengalami frustasi. 
Untuk kegiatan KBM online laporan yang masuk adalah:
Hari pertama semangat mengerjakan tugas
Hari kedua tugas menumpuk
Hari ketiga mulai frustasi dengan didepan HP terus dan mengerjakan tugas
Hari ke empat minta masuk sekolah aja

Semua merasakan apa dampak dari kondisi saat ini. Tidak hanya siswa, guru juga merasakan.
Hari pertama guru mempersiapkan   tugas jarak jauh, belajar aplikasi, belajar semua yang berbau IT, hari kedua semangat membuat tugas buat siswa dan dan membuat laporan harian. Hari ketiga mulai jenuh, hari keempat kangen siswa siswinya. 
Seorang guru akan merasakan bahagia melihat siswa nya di sekolah, melihat senyum kalian pada waktu istirahat berbunyi, cemberut waktu mau ulangan harian, strees dikejar tugas oleh guru-guru, menangis karena dimarahi guru, mengiba-iba masuk gerbang karena terlambat dan memberikan segudang alasan buat nye-kip dari kelas dari yang membuat KTP, mengambil KTP, membuat SIM, sakit perut, ada acara di kampung dan sebagainya. 
Mungkin kalian juga merasakan  dimana kalian mencuri-curi waktu buat membuka HP kalian, membuat video di kelas dan bermain tik tok sama teman sebangku kalian dan selalu berharap guru nya ada rapat dan jam kosong. 
Kalian mungkin juga ingin diduduk di kursi kalian, merindukan teman- teman kalian, gebetan kalian atau membuat event- event di sekolahan. 

Itulah salah satu kebahagiaan  guru dengan segala permasalahan kalian dan kebahagiaan kalian sebagai siswa yang kita tidak sadari bersama. 

Semua pasti akan indah pada waktunya. 
Mari kita selalu beriktiar dan berdoa agar kita bisa dapat bertatap muka lagi. 

Ok.. Kalian boleh memberikan  komentar dibawah ya. Apa yang kalian rasakan ya.. 

Rabu, 25 Maret 2020

Quis Mobilitas Sosial

Hasil Quis Mobilitas Sosial

Masyarakat Pedesaan

Bersyukurlah Penduduk PEDESAAN
Di tulis oleh _Peneliti Kehidupan sosial desa kota UGM_

1.Masyarakat desa dilindungi oleh pepohonan yang kaya dgn oksigen O2 sbg kebutuhan utama kesehatan 

2.Masyarakat desa sudah terbiasa terkena sinar matahari,berjalan kaki,mengangkut,serta aktifitas fisik lainya yang membuat tubuh dalam kondisi panas,dan bila *virus corona menempel pada tubuh yg sehat ( panas ) hanya bertahan beberapa detik saja langsung mati*

3.Apabila terjadi LOCKDOWN di seluruh wilayah NKRI maka masyarakat desa lah yang akan tetap tenang,karena kehidupan di,banyak sumber pangan seperti : singkong,tales,ketela,sayuran,dan jenis makanan lain

4.Masyarakat desa ( khususnya petani dan buruh tani )  berdasarkan penelitian *sistem imunisasi alami fisiknya sangat kuat* bila dibandingkan dengan masyarakat kota,karena mereka sudah terbiasa dengan makanan non kimia ( alami ) seperti singkong bakar,ketela bakar,jagung bakar,pete bakar,dll,bahkan sayuran pun rata2 hanya dimasak dengan air lalu dimakan dengan sambel apa adanya...ini adalah jenis makanan yg sangat sehat tanpa kimia,dan aka menjadikan imun tubuh secara alami

5.Masih banyak lagi keuntungan2 sebagai masyarakat pedesaan disaat masyarakat kota panik dan galau dalam menghadapi virus corona ini

Sebelum ada virus corona sering kehidupan desa sbg bahan tertawaan dengan istilah PENAMPILAN NDESO 
Sekarang 95 % penduduk kota pingin sekali pindah ke desa demi menyelamatkan diri dari serangan virus corona

Ini dapat menjadi kajian ilmu sosiologi pedesaan.

menurut kalian apakah berita ini fakta atau Hoax?
Berikan komentar kalian di komentar ya

Senin, 23 Maret 2020

Presensi Kehadiran Siswa SMA N 1 Bantul


Dalam Rangka tanggap darurat Covid 19 berikut adalah presensi KBM secara online yang telah kalian kerjakan dari rumah:

Sabtu, 21 Maret 2020

Mobilitas Sosial


Mobilitas sosial dalam keseharian kita sudah ada dan ada didekat kalian. salah satunya adalah kalian bersekolah. itu salah satu contoh mobilitas sosial.
dalam materi ini akan kita pelajari tentang apa mobilitas sosial, bentuk mobilitas sosial dan saluran mobilitas sosial serta dampaknya.
sebagai catatan bahwa mobilitas sosial ini penulis masukkkan dalam konflik sosial karena dalam mobilitas akan muncul adanya konflik sosial.

Setelah membaca kalian bisa mengamati media pembelajaran dibawah ini:



Mobilitas Sosial - Di dalam masyarakat terdapat tingkatan-tingkatan sosial tertentu yang dinamakan pelapisan atau strata. Setiap orang berkesempatan untuk melakukan perpindahan dari strata satu ke strata yang lain. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit.

Pengertian Mobilitas Sosial
Di dalam bahasa Indonesia, mobilitas berarti gerak (KBBI : 2001). Oleh karena itu, mobilitas sosial (social mobility) adalah suatu gerak dalam struktur sosial (social structure). Dengan kata lain, mobilitas sosial dapat diartikan sebagai gerak perpindahan dari suatu status sosial ke status sosial yang lain.
Jenis-Jenis Mobilitas Sosial
1.    Mobilitas Sosial Horizontal. Diartikan sebagai suatu peralihan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Dengan kata lain mobilitas horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Contoh: Pak Jarwo seorang warga negara Amerika Serikat, mengganti kewarganegaraannya dengan kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir disebut dengan Mobilitas sosial horizontal karena gerak sosial yang dilakukan Pak Amir tidak merubah status sosialnya.
2.    Mobilitas Sosial Vertikal. Diartikan sebagai suatu peralihan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda. Terbagi menjadi dua yaitu mobilitas vertical ke atas (Sosial Climbing) dan mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking)
Saluran Mobilitas Sosial Vertikal
Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial vertikal memiliki saluran-saluran dalam masyarakat. Proses mobilitas sosial vertikal ini disebut social circulation. Berikut ini saluran-saluran terpenting dari mobilitas sosial.
a. Angkatan Bersenjata
b. Lembaga-Lembaga Keagamaan
c. Lembaga-Lembaga Pendidikan
d. Organisasi Politik
e. Organisasi Ekonomi
f. Organisasi Keahlian
3.    Mobilitas Sosial Antargenerasi
      
Mobilitas sosial antargenerasi ditandai oleh perkembangan atau peningkatan taraf hidup dalam suatu garis keturunan. Mobilitas seperti ini bukan menunjuk pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan kenaikan kedudukan (status sosial) dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan kata lain, mobilitas sosial antargenerasi yaitu perpindahan kedudukan seseorang/anggota masyarakat yang terjadi antara dua generasi atau lebih. Contoh: generasi orang tua (ayah ibu) dengan generasi anak.
Proses Mobilitas Sosial
Terjadinya mobilitas sosial berkaitan erat dengan hal-hal yang dianggap berharga di masyarakat. Oleh karena itu, kepemilikan atas hal-hal tersebut akan menjadikan seseorang menempati posisi atau kedudukan yang lebih tinggi. Akibatnya, dalam masyarakat terdapat penggolongan yang mempengaruhi struktur sosial. Hal-hal tersebut antara lain kekayaankekuasaankehormatan, dan ilmu pengetahuan. Dalam proses mobilitas sosial terdapat faktor yang mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial, yaitu:
1.    Status Sosial
2.    Keadaan Ekonomi
3.    Situasi Politik
4.    Motif-Motif Keagamaan
5.    Masalah Kependudukan
6.    Keinginan Melihat Daerah Lain
Dampak Mobilitas Sosial
Tidak dapat dimungkiri adanya mobilitas sosial mendorong timbulnya perubahan posisi atau kedudukan sosial seseorang dalam masyarakat. Situasi ini tentunya membawa pengaruh tersendiri terhadap sistem pelapisan yang ada. Segala bentuk perubahan menimbulkan dampak bagi masyarakat. Begitu juga dalam proses mobilitas sosial. Jika perubahan kedudukan atau posisi seseorang dapat diterima oleh masyarakat maka akan tercipta kerja sama. Namun, keadaan menjadi berbeda apabila perubahan status atau kedudukan ditolak dan tidak diakui oleh masyarakat. Secara garis besar, dampak dari mobilitas terbagi menjadi dua bentuk umum, yaitu konflik dan penyesuaian.


Bahan Diskusi
sebelum lanjut bacalah kasus dibawah ini


Silahkan beri komentar apakah dalam bacaan diatas mengapa termasuk mobilitas sosial?

Untuk mendalami materi dapat berlatih soal dibawah ini:



Referensi:
Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.
Richard Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan.
Bacaan Lebih Lanjut
BSE Sosiologi Untuk Kelas XI SMA dan MA. Vina Dwi Laning.

Quis Penelitian Sosial

Jumat, 20 Maret 2020

Penelitian Sosial


Materi Sosiologi kelas X Semester 2 untuk Kompetensi Dasar 3.4 mengenai penelitian sosial. Materi ini materi yang memiliki daya serap rendah pada waktu ujian nasional sehingga membutuhkan semangat untuk belajar. Materi ini juga sangat dibutuhkan dalam materi selanjutnya di kelas XI dan XII sehingga akan membantu dalam menyelesaikan materi sosiologi di SMA.

simak dan baca berita dibawah ini:

Bacaan kasus tentang Metodelogi Penelitian


Setelah kalian membaca kasus diatas maka perlu kita mempelajari tentang cara membuat penelitian yang dapat dipercayai oleh semua orang.
Banyak pertanyaan diantaranya kalian yang masih menginjak siswa kelas X, mungkin diantaranya

  • Apa penelitian sosial itu?
  • Mengapa melakukan penelitian sosial?
  • Apa manfaat mempelajari materi  ini?
  • Bagimana Penelitian sosial itu?
  • Dimana kita bisa membuat penelitian sosial?
  • Siapa yang dapat membuat penelitian sosial itu?
Simak video dibawah ini


Manusia adalah makhluk yang mempunyai kesadaran. Kesadaran manu­sia itu dapat disimpulkan dari kemampuannya untuk berpikir, berkehendak dan berperasaan. Dengan pikiran untuk mendapatkan ilmu pengetahuan; kehendak untuk mengarahkan perilaku; dan dengan perasaan untuk merasakan kese­nangan atau kesedihan. Sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dina­makan logika; perilaku dengan etika; dan mutu kesenian dengan estetika.

Pengetahuan adalah kesan yang ada di dalam pikiran manusia seba­gai hasil darI penggunaan inderanya. Berbeda dengan kepercayaan dan tahayul yang sulit dibuktikan kebenarannya sehingga menimbul­kan ketidakpastian, pengetahuan justru bertujuan untuk mendapat­kan kepastian. Tidak semua buah pikiran (ide) dapat disebut pengetahuan, karena ada kalanya merupakan angan-angan semata-mata yang tidak pernah terwujud secara nyata. Tidak semua pengetahuan merupakan suatu ilmu. Secara ringkas ilmu atau ilmu pengetahuan itu:  
- merupakan pengetahuan
- yang tersusun secara sistematis
- dengan penggunaan kekuatan pemikiran
- yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis.

Ilmu pengetahuan bertujuan agar manusia lebih mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan sehingga manusia dapat meramalkan apa yang akan terjadi kelak.

Pada hakekatnya ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu manusia terhadap aspek-aspek kehidupan yang masih gelap, dan manusia ingin mengetahui kebenaran dari kegelapan tersebut. Usaha-usaha untuk mencari kebenaran tersebut antara lain:

1. Pendekatan non-ilmiah

i)     Penemuan secara kebetulan.
Penemuan yang tidak terencanakan dan diperhitungkan dahulu.
ii)   Penemuan common sense (akal sehat)
Akal sehat merupakan serangkaian konsep atau bagan konsep yang memuaskan untuk digunakan secara praktis.
iii) Penemuan secara wahyu
Kebenaran yang diterima sebagai wahyu dari Tuhan.
iv) Penemuan secara intuitif
Kebenaran yang diperoleh melalui proses yang tidak disadari
v)   Trial and error
Penemuan melalui cara percobaan-percobaan dan kesalahan-kesalahan.
vi) Penemuan karena kewibawaan
Berdasarkan penghormatan terhadap pendapat atau penemuan yang dihasilkan oleh seseorang atau lembaga tertentu yang dianggap mempunyai kewibawaan atau wewenang.
vii)    Usaha spekulatif
Memilih salah satu dari berbagai kemungkinan tetapi tidak berdasarkan keyakinan bahwa pilihan tersebut merupakan cara yang paling tepat.

2. Pendekatan ilmiah:

Menurut sejarahnya ada dua pola pikir:
a.    Berpikir secara rasional, yaitu kebenaran dapat dicapai dengan berpikir rasional tanpa mela­lui pengalaman nyata.
b.    Berpikir secara empirisme, yaitu kebenaran dapat diperoleh melalui pengalaman.


Pendekatan ilmiah menggabungkan metoda rasionalisme dan empirisme rasionalisme memberikan kerangka pemikiran yang logis dan empirisme memberikan kerangka untuk memastikan suatu kebenaran. Kebenaran ilmiah didapat dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah, yang berusaha mempelajari suatu gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam terha­dap fakta atau masalah yang disoroti, untuk kemudian mengusahakan pemecahannya.

Penelitian atau riset (research) menurut bahasa adalah "mencari kembali".
Definisi penelitian adalah :
1.    Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari dan menganalisis fakta
mengenai suatu masalah.
2.    Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode
ilmiah.
Penelitian dapat disimpulkan sebagai usaha umtuk memperoleh fakta 
atau prinsip (menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran) dengan 
cara mengumpulkan dan menganalisis data dilaksanakan dengan
teliti, jelas, sistematik  dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sehingga penelitian mempunyai ciri:
1.    Bersifat ilmiah
Melalui prosedur yang sistematik dengan menggunakan pembuk­tian yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara obyektif.
2.    Merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus
Sebab hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan lagi.

Persyaratan Penelitian:
1. Berencana, ada unsur kesengajaan.
2. Sistematis, menurut pola tertentu.
3. Mengikuti konsep ilmiah, sesuai prinsip untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Sehingga sifat penelitian ilmiah harus: cermat, tepat, dicatat, sistematis, objektif, oleh yang terlatih, dalam kondisi terkendali.

Keberhasilan kegiatan penelitian tergantung pada cara berpikir dan sikap peneliti.
Cara berpikir peneliti:
a)   Skeptis, selalu menanyakan bukti/fakta yang mendukung pernya­taan.
b)  Analisis, selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan
c)   Kritis, berdasarkan logika, menimbang berbagai hal secara obyektif berdasarkan data dengan akal sehat.

Sikap peneliti:
1. Kompeten, berkemampuan menggunakan metode penelitian tertentu
2. Obyek/tif, dapat memisahkan pendapat pribadi dan kenyataan
3. Jujur, tidak memasukkan keinginan sendiri ke dalam data
4. Faktual, bekerja menggunakan fakta
5. Terbuka, bersedia memberikan dan menerima pendapat tentang hasil penelitiannya. 

Pengelompokan Penelitian:

Berdasarkan Tujuan :
1. Penelitian eksploratif, bertujuan menemukan suatu pengetahuan
2. Penelitian verifikatif, untuk menguji kebenaran suatu pendapat
3. Penelitian developmental, bertujuan mengembangkan suuatu teori

Berdasarkan cara/taraf/tingkatan pembahasan:
i)     Penelitian deskriptif, hanya memaparkan (menyingkapkan) suatu objek sebagaimana adanya.
ii)   Penelitian inferensial, sampai mengambil kesimpulan berdasar data yang diperoleh (memberikan penilaian secara menyeluruh, luas dan mendalam dari sudut pandang  ilmu yang relevan)

Berdasarkan Pendekatan thd data (metode):
1.    Penelitian kuantitatif, mengutamakan data yang dapat diukur (data berupa bilangan/angka)
2.    Penelitian kualitatif, mengutamakan kualitas data untuk mencari makna dari fenomena yang ada (data tidak berupa angka). 

Berdasarkan Pendekatan waktu:
1.    Penelitian longitudinal, penelitian secara berkesinambungan untuk melihat perkembangan objek.
2.    Penelitian cross-sectional, penelitian secara silang (subyek berbeda tetapi masalahnya sama).

Berdasarkan Tempat:
1.    Penelitian laboratorium
2.    Penelitian perpustakaan
3.    Penelitian lapangan

Berdasarkan Pemakaian:
1.    Penelitian murni, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
2.    Penelitian terapan, hasilnya untuk kebijaksanaan tertentu.

Berdasarkan bidangnya:
1.    Penelitian ilmu eksak/alam
2.    Penelitian ilmu non-eksak/sosial

Langkah pokok penelitian:
1.    Menyusun Rancangan Penelitian
2.    Mengumpulkan data
3.    Mengolah atau menganalisis data
4.    Melaporkan hasil penelitian

MENYUSUN RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL

Rancangan penelitian atau proposal penelitian adalah suatu renca­na kegiatan penelitian yang disusun secara sistematis dan menye­luruh mengenai kegiatan penelitian yang akan dilakukan.

Suatu rancangan penelitian umumnya berisi hal-hal sbb:



PROPOSAL PENELITIAN SOSIAL

1. Topik dan Judul Penelitian:
   a. Topik
   b. Judul
2. Permasalahan:
   a. Latar Belakang Masalah
   b. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Hipotesis (jika ada)
6. Metodologi Penelitian:
   a. Populasi penelitian
   b. Sampel penelitian
   c. Teknik pengumpulan data
   d. Teknik analisis data
7. Waktu, Organisasi dan Biaya Penelitian
   (Jika dipandang perlu)
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran



A. Menentukan Topik dan Judul
Topik adalah pokok penelitian yang merupakan ruang lingkup kajian penelitian yang dapat membedakan dengan ruang lingkup yang laiannya (meskipun dalam satu bidang ilmu).
       Contoh: urbanisasi
               kemiskinan dll.

Judul  merupakan bagian tertentu dari topik atau merupakan  salah 
satu  sudut pandang trtentu dari topik atau bisa juga  pembahasan 
yang menyeluruh terhadap topik.
   Judul:
- intisari dari berbagai masalah penelitian
          - harus menggambarkan topik penelitian
          - singkat mencerminkan isi
          - dirumuskan dengan kalimat tunggal (bukan majemuk)
    Contoh:
          - Faktor-faktor yang mendorong urbanisasi di daerah A.
          - Pengaruh urbanisasi terhadap daerah asal.
* Dianjurkan judul ditentukan setelah perumusan masalah.
           
Yang perlu diperhatikan:
   1. Manfaat
   2. Punya wawasan memadai
   3. Sumber dan bahan tersedia
   4. Menarik untuk diteliti
   5. Singkat, jelas dan tidak ambiguitas (bermakna ganda)

Setelah melakukan penelitian langkah selanjutnya dalah membuat laporan penelitian, perhatikan bagan dibawah ini:



Setelah kalian simak video dan materi tersebut maka kerjakan kuis dibawah ini ya



-


Pembatik 2024

Vlog Utama Sahabat Pembatik DIY 2024

INOVASI PEMBELAJARAN DIGITAL "GENDIS LADY" SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Dalam rangka memenuhi tugas pembatik level...