Materi Sosiologi kelas X Semester 2 untuk Kompetensi Dasar 3.4 mengenai penelitian sosial. Materi ini materi yang memiliki daya serap rendah pada waktu ujian nasional sehingga membutuhkan semangat untuk belajar. Materi ini juga sangat dibutuhkan dalam materi selanjutnya di kelas XI dan XII sehingga akan membantu dalam menyelesaikan materi sosiologi di SMA.
Setelah kalian membaca kasus diatas maka perlu kita mempelajari tentang cara membuat penelitian yang dapat dipercayai oleh semua orang.
Banyak pertanyaan diantaranya kalian yang masih menginjak siswa kelas X, mungkin diantaranya
Manusia adalah
makhluk yang mempunyai kesadaran. Kesadaran manusia itu dapat disimpulkan
dari kemampuannya untuk berpikir, berkehendak dan berperasaan. Dengan
pikiran untuk mendapatkan ilmu pengetahuan; kehendak untuk mengarahkan
perilaku; dan dengan perasaan untuk merasakan kesenangan atau kesedihan. Sarana
untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan logika; perilaku
dengan etika; dan mutu kesenian dengan estetika.
Pengetahuan adalah
kesan yang ada di dalam pikiran manusia sebagai hasil darI
penggunaan inderanya. Berbeda dengan kepercayaan dan tahayul yang sulit
dibuktikan kebenarannya sehingga menimbulkan ketidakpastian, pengetahuan
justru bertujuan untuk mendapatkan kepastian. Tidak
semua buah pikiran (ide) dapat disebut pengetahuan, karena ada kalanya
merupakan angan-angan semata-mata yang tidak pernah terwujud secara nyata. Tidak
semua pengetahuan merupakan suatu ilmu. Secara ringkas ilmu atau ilmu
pengetahuan itu:
- merupakan
pengetahuan
- yang tersusun
secara sistematis
- dengan
penggunaan kekuatan pemikiran
- yang selalu
dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis.
Ilmu pengetahuan
bertujuan agar manusia lebih mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan
sehingga manusia dapat meramalkan apa yang akan terjadi kelak.
Pada hakekatnya
ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu manusia terhadap
aspek-aspek kehidupan yang masih gelap, dan manusia ingin mengetahui kebenaran
dari kegelapan tersebut. Usaha-usaha untuk
mencari kebenaran tersebut antara lain:
1. Pendekatan
non-ilmiah
i) Penemuan secara
kebetulan.
Penemuan yang
tidak terencanakan dan diperhitungkan dahulu.
ii) Penemuan common
sense (akal sehat)
Akal sehat
merupakan serangkaian konsep atau bagan konsep yang memuaskan
untuk digunakan secara praktis.
iii) Penemuan secara
wahyu
Kebenaran yang diterima
sebagai wahyu dari Tuhan.
iv) Penemuan secara
intuitif
Kebenaran yang
diperoleh melalui proses yang tidak disadari
v) Trial and error
Penemuan melalui
cara percobaan-percobaan dan kesalahan-kesalahan.
vi) Penemuan karena
kewibawaan
Berdasarkan
penghormatan terhadap pendapat atau penemuan yang dihasilkan oleh seseorang
atau lembaga tertentu yang dianggap mempunyai kewibawaan atau wewenang.
vii) Usaha spekulatif
Memilih salah satu
dari berbagai kemungkinan tetapi tidak berdasarkan keyakinan bahwa pilihan
tersebut merupakan cara yang paling tepat.
2. Pendekatan ilmiah:
Menurut sejarahnya
ada dua pola pikir:
a. Berpikir secara
rasional, yaitu kebenaran dapat dicapai dengan berpikir rasional
tanpa melalui pengalaman nyata.
b. Berpikir secara
empirisme, yaitu kebenaran dapat diperoleh melalui pengalaman.
Pendekatan ilmiah
menggabungkan metoda rasionalisme dan empirisme rasionalisme
memberikan kerangka pemikiran yang logis dan empirisme memberikan kerangka
untuk memastikan suatu kebenaran. Kebenaran ilmiah
didapat dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah, yang
berusaha mempelajari suatu gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang
mendalam terhadap fakta atau masalah yang disoroti,
untuk kemudian mengusahakan pemecahannya.
Penelitian atau
riset (research) menurut bahasa adalah "mencari kembali".
Definisi
penelitian adalah :
1. Suatu usaha untuk
mengumpulkan, mencari dan menganalisis fakta
mengenai suatu
masalah.
2. Usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan
yang dilakukan dengan menggunakan metode
ilmiah.
Penelitian dapat
disimpulkan sebagai usaha umtuk memperoleh fakta
atau prinsip
(menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran) dengan
cara mengumpulkan
dan menganalisis data dilaksanakan dengan
teliti, jelas,
sistematik dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Sehingga
penelitian mempunyai ciri:
1. Bersifat ilmiah
Melalui prosedur
yang sistematik dengan menggunakan pembuktian yang meyakinkan berupa fakta
yang diperoleh secara obyektif.
2. Merupakan suatu
proses yang berjalan terus menerus
Sebab hasil suatu
penelitian selalu dapat disempurnakan lagi.
Persyaratan
Penelitian:
1. Berencana, ada
unsur kesengajaan.
2. Sistematis,
menurut pola tertentu.
3. Mengikuti
konsep ilmiah, sesuai prinsip untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Sehingga sifat
penelitian ilmiah harus: cermat, tepat, dicatat, sistematis, objektif, oleh
yang terlatih, dalam kondisi
terkendali.
Keberhasilan
kegiatan penelitian tergantung pada cara berpikir dan sikap peneliti.
Cara berpikir
peneliti:
a) Skeptis, selalu
menanyakan bukti/fakta yang mendukung pernyataan.
b) Analisis, selalu
menganalisis setiap pernyataan atau persoalan
c) Kritis,
berdasarkan logika, menimbang berbagai hal secara obyektif berdasarkan data
dengan akal sehat.
Sikap peneliti:
1. Kompeten,
berkemampuan menggunakan metode penelitian tertentu
2. Obyek/tif,
dapat memisahkan pendapat pribadi dan kenyataan
3. Jujur, tidak
memasukkan keinginan sendiri ke dalam data
4. Faktual,
bekerja menggunakan fakta
5. Terbuka,
bersedia memberikan dan menerima pendapat tentang hasil penelitiannya.
Pengelompokan
Penelitian:
Berdasarkan Tujuan
:
1. Penelitian
eksploratif, bertujuan menemukan suatu pengetahuan
2. Penelitian
verifikatif, untuk menguji kebenaran suatu pendapat
3. Penelitian
developmental, bertujuan mengembangkan suuatu teori
Berdasarkan
cara/taraf/tingkatan pembahasan:
i) Penelitian
deskriptif, hanya memaparkan (menyingkapkan) suatu objek sebagaimana adanya.
ii) Penelitian
inferensial, sampai mengambil kesimpulan berdasar data yang diperoleh (memberikan
penilaian secara menyeluruh, luas dan mendalam dari sudut pandang ilmu yang relevan)
Berdasarkan
Pendekatan thd data (metode):
1. Penelitian
kuantitatif, mengutamakan data yang dapat diukur (data berupa bilangan/angka)
2. Penelitian
kualitatif, mengutamakan kualitas data untuk mencari makna dari fenomena yang
ada (data tidak berupa angka).
Berdasarkan
Pendekatan waktu:
1. Penelitian
longitudinal, penelitian secara berkesinambungan untuk melihat perkembangan
objek.
2. Penelitian
cross-sectional, penelitian secara silang (subyek berbeda tetapi masalahnya
sama).
Berdasarkan
Tempat:
1. Penelitian
laboratorium
2. Penelitian
perpustakaan
3. Penelitian
lapangan
Berdasarkan
Pemakaian:
1. Penelitian murni,
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
2. Penelitian
terapan, hasilnya untuk kebijaksanaan tertentu.
Berdasarkan
bidangnya:
1. Penelitian ilmu
eksak/alam
2. Penelitian ilmu
non-eksak/sosial
Langkah pokok
penelitian:
1. Menyusun Rancangan
Penelitian
2. Mengumpulkan data
3. Mengolah atau
menganalisis data
4. Melaporkan hasil
penelitian
MENYUSUN
RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL
Rancangan
penelitian atau proposal penelitian adalah suatu rencana kegiatan penelitian
yang disusun secara sistematis dan menyeluruh mengenai kegiatan penelitian
yang akan dilakukan.
Suatu rancangan
penelitian umumnya berisi hal-hal sbb:
PROPOSAL
PENELITIAN SOSIAL
1. Topik dan Judul
Penelitian:
a. Topik
b. Judul
2. Permasalahan:
a. Latar Belakang
Masalah
b. Perumusan Masalah
3. Tujuan
Penelitian
4. Manfaat
Penelitian
5. Hipotesis (jika
ada)
6. Metodologi
Penelitian:
a. Populasi penelitian
b. Sampel penelitian
c. Teknik pengumpulan data
d. Teknik analisis data
7. Waktu,
Organisasi dan Biaya Penelitian
(Jika dipandang perlu)
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran
A. Menentukan
Topik dan Judul
Topik adalah pokok
penelitian yang merupakan ruang lingkup kajian penelitian yang dapat membedakan
dengan ruang lingkup yang laiannya (meskipun dalam satu bidang ilmu).
Contoh: urbanisasi
kemiskinan dll.
Judul
merupakan bagian tertentu dari topik atau merupakan salah
satu sudut
pandang trtentu dari topik atau bisa juga pembahasan
yang menyeluruh
terhadap topik.
Judul:
- intisari dari
berbagai masalah penelitian
- harus menggambarkan topik
penelitian
- singkat mencerminkan isi
- dirumuskan dengan kalimat tunggal
(bukan majemuk)
Contoh:
- Faktor-faktor yang mendorong
urbanisasi di daerah A.
- Pengaruh urbanisasi terhadap daerah
asal.
* Dianjurkan judul
ditentukan setelah perumusan masalah.
Yang perlu
diperhatikan:
1. Manfaat
2. Punya wawasan memadai
3. Sumber dan bahan tersedia
4. Menarik untuk diteliti
5. Singkat,
jelas dan tidak ambiguitas (bermakna ganda)
Setelah melakukan penelitian langkah selanjutnya dalah membuat laporan penelitian, perhatikan bagan dibawah ini:
Setelah kalian simak video dan materi tersebut maka kerjakan kuis dibawah ini ya